Jumat, 25 November 2016

Bentuk Penyembahan Kepad Allah SWT.



إياك نعبد وإياك نستعين
HANYA KEPADAMU KAMI MENYEMBAH
DAN HANYA KEPADAMU KAMI MOHON PERTOLONGAN

Kami meyakini dengan sepenuh hati bahwa pada dasarnya dalam hal memohon pertolongan, meminta, memanggil, dan memohon seluruhnya kepada Allah SWT. Dialah Dzat yang memberi pertolongan, bantuan dan yang mengabulkannya.
Allah berfirman :

ولاتدع من دون الله ما لاينفعك ولايضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين وإن يمسسك الله بضر فلا كاشف له إلا هو .
فابتغوا عند الله الرزق واعبدوه
ومن أضل ممن يدعو من دون الله من لايستجيث له إلى يوم القيامة
أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء

Ibadah dalam segala variasinya harus diarahkan kepada Allah semata. Tidak boleh ada sedikitpun yang diarahkan kepada selain Allah, siapapun ia.

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا من المسلمين

Nadzar, do’a, menyembelih binatang, memohon pertolongan, memohon perlindungan, memohon bantuan, bersumpah semua hanya boleh diarahkan karena dan kepada Allah. Dan kepasrahan juga hanya kepada-Nya. Maha suci dan maha tinggi Allah dari segala apa yang dipersekutukan orang-orang msuyrik.
Kami meyakini bahwa Allah adalah pencipta makhluk dan segala aktivitas mereka. Tidak ada selain Allah yang bisa memberikan pengaruh, baik yang hidup atau mati. Siapapun tidak bisa turut andil bersama Allah dalam bertindak, meninggalkan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan. Tidak ada satu pun makhluk mampu untuk mengerjakan atau meninggalkan sesuatu secara independen tanpa seizin Allah atau mampu berpartisipasi bersama Allah atau taraf yang lebih rendah dari berpartisipasi.
Pengatur alam semesta cuma  Allah SWT. Siapapun tidak dapat memiliki sesuatu kecuali jika diberi Allah dan diizinkan untuk mengaturnya. Seseorang tidak memiliki kemampuan memberi manfaat, bahaya, kematian, kehidupan dan kebangkitan untuk dirinya apalagi orang lain kecuali apa yang telah dikehendaki Allah atas izin-Nya. Berarti, memberi manfaat dan bahaya diberi batasan dengan ketentuan ini. Hal-hal di atas bisa dikaitkan terhadap makhluk dari aspek sebagai penyebab dan pelaku bukan dari aspek penciptaan, pembuatan, faktor atau pemberi kekuatan. Kaitan ini bersifat majazi bukan kaitan sesungguhnya. Namun manusia berbeda-beda dalam mengungkapkan hal-hal ini. Sebagian berlebihan dalam penggunaan majaz hingga jatuh dalam kekaburan lafadh yang ia bersih darinya dan hatinya tetap selamat dan mantap dalam kesempurnaan tauhid dan pensucian terhadap Allah.
Sebagian orang ada yang berpegang teguh dengan pengertian hakiki, secara ekstrim sampai keluar dari batas moderat ke taraf mempersulit dan memperberat serta bersikap buruk kepada manusia dengan memperlakukan mereka berlawanan dengan keyakinannya dan mengarahkan ucapannya di luar kehendaknya, memaksanya dengan sesuatu yang tidak diinginkannya, dan memvonisnya dengan sesuatu yang mereka bersih darinya. Seharusnya sikap moderat dan menjauhi tindakan ekstrim wajib ditampilkan, karena sikap semcam ini lebih menyelamatkan agama dan lebih berhati-hati dalam melindungi kedudukan tauhid. Waallu a’lam.
Ibnu Taimiyyah telah menyebutkan ringkasan yang singkat dan berguna dalam menjelaskan hal-hal yang spesifik buat Allah, yang isinya persis dengan apa yang kita yakini dan kita beragama kepada Allah dengannya. Karena akidah kita adalah akidah salaf dan jalan yang kita tempuh adalah jalan Muhammad, dan kami mengatakan apa yang diucapkan oleh Ibnu Taimiyyah.
Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa Allah telah menjadikan hak untuk dirinya yang tidak bisa dipersekutukan oleh makhluk. Ibadah dan berdoa tidak layak kecuali kepada Allah, tawakkal hanya kepada-Nya, cinta dan takut hanya kepada-Nya, tidak ada tempat berlindung dan tempat selamat kecuali kepada-Nya, tidak ada yang memberikan kebaikan dan meniadakan keburukan kecuali Dia, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat Allah.

ولاتنفع الشفاعة عنده إلا لمن أذن له
من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه
إن كل من في السموات والأرض إلا آتي الرحمن عبدا ، لقد أحصاهم وعدهم عدا ، وكلهم آتيه يوم القيامة فردا
ومن يطع الله ورسوله ويخش الله ويتقه فأولئك هم الفائزون

Allah menjadikan taat hanya kepadanya dan takut serta takwa juga hanya kepadanya semata. Demikian pula dalam firman Allah :

ولو أنهم رضوا ما آتاهم الله ورسوله وقالوا حسبنا الله سيؤتينا الله من فضله ورسوله إنا إلى الله راغبون

Memberi bisa dari Allah dan Rasul, tetapi kalau tawakkal maka hanya kepada Allah semata dan cinta juga hanya kepada-Nya semata.
Demikian kutipan dari Al Fataawaa vol. XI hlm. 98.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar